Kearifan lokal setiap kampung di Kota Solo ternyata masih perlu ditumbuhkan kembali. Mengingat potensi yang beragam tersebut dapat dimunculkan, maka Kota Bengawan akan memiliki kekuatan yang dapat diperhitungkan.
Hal itu disampaikan calon walikota Solo Anung Indro Susanto saat mengunjungi Kampung Jayengan, Kecamatan Serengan, Selasa (22/9).
Dihadapan jamaah pengajian Al Yasin, Anung membeberkan potensi tersembunyi di kampung yang mayoritas berasal dari Banjar Kalimantan Selatan tersebut.
"Warga disini mayoritas dari Banjar, sehingga ada potensi yaitu pintar memasak. Peluang ini perlu dikembangkan agar menjadi kampung kuliner khas BAnjar" ungkap Anung.
Tak hanya di Jayengan, calon walikota yang diusung Koalisi Solo Bersama (KSB) itu mendambakan seluruh kampung di Solo mampu memunculkan ciri khasnya. Tapi mesi punya ciri khas masing-masing, setiap warga diminta hidup berdampingan dengan budaya lainnya di Solo, sehingga kelak bisa diwariskan kepada keturunannya.
"Di Solo sudah ada kampung batik di Laweyan dan Kauman. Bisa jadi nanti ada kampung kuliner Banjar di Jayengan, bahkan muncul lagi kampung-kampung yang mempunyai tema khas" imbuhnya.
Jamaah pengajian yang hadir pun menyambut baik rencana Anung tersebut. Namun rencana tersebut memerlukan peran pemerintah sebagai penyedia modal awal pembentukan kampung tematik.
"Kalau ada yang turun ke bawah begini bisa tahu kondisi masyarakat. Usul Pak Anung bagus, karena bisa mengurangi pengangguran", ungkap salah seorang pengurus majelis Al Yasin, Awaliyah.
Di tempat yang sama Anung berkesempatan mengunjungi salah seorang warga dan disuguhi masakan khas Banjar. Kemudian Anung beserta rombongan menunaikan shalat maghrib di masjid Darussalam, Jayengan.
Sumber berita: Radar Solo
Ilustrasi foto: sologue.blogspot.com
ConversionConversion EmoticonEmoticon